Selamat Datang dan Tengkyu!

Terima kasih telah mengunjungi blog saya. Senang bisa berinteraksi dengan Anda.

Mungkin dengan media ini lebih mudah bagi saya dan Anda berinteraksi lintas ruang dan waktu.

Siapa pun Anda, mari berbagi gagasan dan inspirasi!


b+
Nurhidayanto

Jumat, 03 April 2009

BMT IHSAN MULIA, Fokus pada Pelaku Usaha Mikro di Perkotaan

Hingga hari ini, ketersediaan modal masih menjadi salah satu masalah utama para pelaku usaha mikro di Kota Jogjakarta. Karakter usaha mikro yang cenderung non-formal dan berskala kecil menyulitkan mereka ketika hendak mengakses tambahan modal maupun beragam kebutuhan keuangan sehari-hari dari lembaga keuangan perbankan. Padahal dalam kenyataan dari usaha semacam inilah, untuk sekedar menyebut sebagian diantaranya usaha tambal ban, warung kelontong, berjualan donat keliling, berjualan sayuran keliling, warung nasi, penjual mainan anak-anak keliling, masyarakat kecil di perkotaan mendapatkan penghasilan untuk menyangga kebutuhan keluarganya.
Inilah diantara yang melatarbelakangi pendirian BMT IHSAN MULIA yang berlokasi di Jalan Jlagran, tepatnya 200 meter dari stasiun Tugu ke arah barat. Dibentuk oleh 33 orang pendirinya sejak lima bulan yang lalu, BMT ini dengan tegas memposisikan layanannya untuk menunjang kebutuhan pembiayaan bagi pelaku usaha mikro pada masyarakat urban.
"Sejak awal, bahkan sebelum BMT IHSAN MULIA dibentuk, kami telah menginventarisasi potensi ekonomi masyarakat sekitar lokasi kantor. Kesimpulan kami, yang menjadi landasan awal pendirian BMT ini, menggarap sektor mikro di perkotaan sarat manfaat pemberdayaan," tutur Muhammah Rasyid, ST. Ketua Pengurus BMT IHSAN MULIA. Ternyata ada yang mengejutkan, baru beberapa bulan berjalan didapat kesimpulan tambahan. "Sektor ini juga terbukti mampu menghasilkan keuntungan yang sangat bersaing bagi para penabung dan investor," imbuh Ketua Pengurus BMT.
Dalam konteks Kota Jogjakarta, kota yang identik dengan pendidikan, budaya dan pariwisata, peluang usaha berskala mikro tentu bertebaran di mana-mana. Bagi yang sedang atau pernah tinggal di Jogja, katakanlah untuk kuliah misalnya, tentu telah mafhum dengan warung-warung nasi yang tersedia hingga di dalam pemukiman. Atau "warung koboy" yang menjadi jujugan kalau malam hari tiba-tiba perut melilit karena telat makan. Semua itu adalah buah kreatifitas pengusaha mikro. Jasa laundry, kos-kosan, pengetikan, service komputer, hingga pengantaran air minum isi ulang, adalah beberapa contoh usaha mikro yang bisa dimulai dengan bermodal Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) saja.
Dikelola oleh seorang manajer yang memimpin tim yang terdiri dari dua account officer, satu costumer service officer dan satu orang tenaga akunting, BMT ini menyediakan layanan simpanan dan pembiayaan berbasis syariah.
"Layanan simpanan dikelola berdasarkan prinsip mudharabah (investasi) dan wadiah (titipan), baik yang bersifat fleksibel maupun dengan perjanjian/syarat khusus (muqayadah). Syarat khusus ini misalnya adalah jika ada investor atau penabung yang menghendaki dana titipannya disalurkan khusus untuk para pedagang keliling," jelas Dwi Lestari, Manajer BMT IHSAN MULIA.
Sedangkan jasa pembiayaan menggunakan prinsip jual-beli, sewa menyewa, dan kerjasama usaha. Selain simpanan dan pembiayaan syariah yang bersifat produktif (tamwiil), selayaknya baitul maal wat tamwiil yang memang juga mengemban fungsi baitul maal, BMT IHSAN MULIA juga menjalankan peran-peran sosial. Saat pembukaan kantornya, BMT ini menyerahkan beasiswa kepada 10 murid sekolah dasar yang berlokasi di sekitar kantornya.

Usaha Mikro, Tahan Krisis dan Lebih Menguntungkan

Dalam perkembangan dan dinamika ekonomi di Tanah Air, tidak dapat disangkal lagi daya hidup dan kekuatan usaha mikro dalam berjuang mengatasi kemiskinan. Berpijak di atas semangat kemandirian, para pelaku usaha mikro selalu bertahan melewati berbagai krisis ekonomi – saat dimana pengusaha lain gulung tikar menyisakan gelombang PHK di mana-mana. Kreatifitas dan semangat hidup yang tinggi, itulah kunci pelaku usaha mikro. Sampai ada ungkapan yang mengatakan "jika pedagang sayur tidak laku dia masih bisa ganti berjualan buah, berjualan buah tidak laku ganti berjualan jagung bakar, jagung bakar tidak laku ganti berjualan pisang rebus". Begitu seterusnya, seakan tidak ada kamus mati dalam berusaha.
Peluang usaha bagi pelakunya, adalah peluang investasi bagi lembaga keuangan syariah. BMT IHSAN MULIA telah memahami sosio-ekonomi semacam ini. Maka, pilihan untuk melayani pelaku usaha mikro di Kota Jogja ini sungguh pilihan yang menyimpan potensi keuntungan sekaligus pemberdayaan yang sangat besar.
Peluang keuntungan di sektor mikro bertumpu pada perputaran modal yang cepat. Pelaku usaha mikro karena berangkat dari modal yang relatif kecil maka cepat pula mencapai titik balik modal (BEP). Bayangkan, berjualan sayur paling lama 2 hari sudah pasti habis dagangannya. Warung nasi dan angkringan karakternya hampir sama. Maka, basis waktu pembiayaan untuk usaha-usaha semacam tidak harus merujuk pada (angsuran) bulanan. Paling tepat adalah mingguan atau harian untuk mengembalikan pembiayaan kepada BMT.
Untuk dapat melayani sektor mikro secara profesional dan berkelanjutan, karakter sektor mikro harus benar-benar dikuasai oleh praktisi BMT. Resiko dan keamanan harus tetap menjadi perhatian, meski tidak mesti dalam bentuk yang kaku. Yang paling penting adalah kreatifitas BMT agar resiko dapat ditekan seminimal mungkin, tanpa mengorbankan potensi keuntungan dan prinsip kerjasama yang saling menguntungkan.
Diantara cara yang harus ditempuh adalah dengan pendampingan kepada mitra pembiayaan, misalnya dalam cara mengangsur pengembalian pembiayaan. Cara pengembalian pinjaman harus memperhatikan pola penghasilan pelaku usaha. Jika penghasilannya harian, maka angsuran dapat dibuat pola harian. Demikian pula jika pola penghasilannya lima harian, mingguan maupun sepuluh harian.
BMT IHSAN MULIA juga perlu membiasakan menabung bagi semua penerima pembiayaannya. Dengan dua pola ini, kekhawatiran jika pengembalian akan macet bisa diminimalisir. Katakanlah, jika saatnya mengangsur belum ada dana maka bisa diambilkan dari tabungan yang bersangkutan.

Nurhidayanto
Manajer Program ISES Consuling Indonesia

Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Bantul, DI. Yogyakarta, Indonesia
Saya percaya setiap orang hidup untuk sebuah misi, amanat dan titipan Tuhan. Saya memiliki impian terbaik untuk orang-orang yang saya cintai, dan ingin meraih impian saya dengan membantu sesama menggapai impiannya. Mari berbagi.